footballinfo – Bek legendaris Timnas Indonesia, Charis Yulianto, masih menyimpan kekecewaan mendalam terhadap keputusan PSSI yang memecat Shin Tae-yong. Menurutnya, langkah tersebut menjadi kesalahan besar yang merusak momentum perkembangan Skuad Garuda.
Charis menilai pemecatan Shin Tae-yong dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Ia menyebut Timnas Indonesia sebenarnya sedang berada di jalur yang benar menuju peningkatan performa, termasuk dalam upaya lolos ke Piala Dunia 2026.
Pernah Terlibat Langsung di Tim Kepelatihan
Charis Yulianto bukan sekadar pengamat. Ia pernah terlibat langsung dalam tim kepelatihan Shin Tae-yong sebagai asisten pelatih tamu. Momen tersebut terjadi saat Timnas Indonesia menghadapi Argentina dan Palestina pada FIFA Matchday Juni 2023.
Pengalaman itu membuat Charis memahami betul karakter dan sistem kerja pelatih asal Korea Selatan tersebut. Karena itu, ia merasa keputusan PSSI menghentikan kerja sama dengan Shin Tae-yong sangat disayangkan.
“Menurut saya, dari pergantian pelatih kemarin itu sudah gagal. Saya mengikuti semuanya. Saya pernah masuk tim kepelatihan Coach Shin meski hanya dua pertandingan,” ujar Charis, dikutip dari kanal YouTube Greg On A Talk.
Proses yang Dihentikan di Tengah Jalan
Charis menegaskan bahwa Timnas Indonesia masih memiliki ruang besar untuk berkembang bersama Shin Tae-yong. Namun, proses tersebut justru dihentikan secara mendadak oleh federasi.
Ia menyebut Shin Tae-yong adalah pelatih yang bekerja dengan perencanaan matang. Baik dari segi fisik, mental, maupun taktik, semua disusun secara bertahap.
“Saya tahu persis beliau pelatih seperti apa. Saat Timnas masih bisa tumbuh dan berkembang, proses itu tiba-tiba dihentikan. Menurut saya, itu salah,” tegasnya.
Taktik Shin Tae-yong Dinilai Tepat
Selama Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia, Charis melihat progres yang jelas. Ia menilai sistem permainan yang diterapkan sudah sesuai dengan karakter pemain, termasuk generasi baru seperti Jay Idzes dan rekan-rekannya.
Menurut Charis, Shin Tae-yong selalu memiliki alasan kuat dalam menentukan skema permainan. Baik menggunakan tiga bek maupun empat bek, semuanya telah dipikirkan secara matang.
“Secara taktikal, saya lebih percaya kepada Coach Shin Tae-yong. Semua berjalan dengan baik dan terarah,” ujarnya.
Momentum Kualifikasi Piala Dunia Hilang
Charis juga menyoroti momentum positif Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Ia menilai saat itu Skuad Garuda mulai menunjukkan peningkatan performa dan mental bertanding.
Namun, pemecatan Shin Tae-yong membuat proses tersebut terhenti. Hal itu berdampak besar terhadap kesinambungan tim.
“Ketika progres sudah mulai terlihat, pelatih justru diganti. Itu yang membuat saya sangat menyayangkan,” kata mantan bek Timnas Indonesia era 2004–2010 tersebut.
Kekecewaan yang Masih Tersisa
Charis mengakui kekecewaannya membuat antusiasmenya menurun untuk membahas Timnas Indonesia. Ia menilai keputusan pergantian pelatih tidak hanya soal figur, tetapi juga tentang kesinambungan program jangka panjang.
Bagi Charis, pelatih sekelas Shin Tae-yong membutuhkan kepercayaan penuh untuk membangun tim secara utuh. Tanpa kontinuitas, hasil maksimal sulit dicapai.
Pernyataan Charis Yulianto menjadi salah satu kritik tajam dari figur sepak bola nasional. Ia berharap ke depan federasi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan strategis demi masa depan Timnas Indonesia.


